Soal dan Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X Halaman 305, 306, 307, dan 308 Penilaian Pengetahuan Bab 10

Daftar Isi [Tampil]
Soal dan Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X Halaman 305, 306, 307, dan 308 Penilaian Pengetahuan Bab 10

Indoakurat - Soal dan kunci jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X SMA dan SMK Halaman 305, 306, 307, dan 308 Penilaian Pengetahuan pilihan ganda dan essay Bab 10 Peran Tokoh Ulama dalam Penyebaran Islam di Indonesia.

Sebaiknya siswa memahami terlebih dahulu materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X sebelum melihat kunci jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X dibawah ini.

Artikel ini berisi kunci jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X SMA dan SMK Halaman 305, 306, 307, dan 308 Penilaian Pengetahuan pilihan ganda dan essay Bab 10 Peran Tokoh Ulama dalam Penyebaran Islam di Indonesia.

Materi pembelajaran merujuk berdasarkan buku panduan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X SMA dan SMK.

Berikut pembahasan soal dan kunci jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X SMA dan SMK Halaman 305, 306, 307, dan 308 Penilaian Pengetahuan pilihan ganda dan essay Bab 10 Peran Tokoh Ulama dalam Penyebaran Islam di Indonesia. 

Soal Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X SMA dan SMK Halaman 305, 306, 307, dan 308

2. Penilaian Pengetahuan

A. Berikanlah tanda silang (X) pada opsi jawaban A, B, C, D atau E yang merupakan jawaban yang paling tepat!

1) Tradisi minum tuak, kepercayaan animisme dan dinamisme pada masa sebelum datangnya Wali Songo, diluruskan oleh para wali dengan metode dakwah yang penuh kelembutan dan kedamaian serta pelan-pelan dan bertahap. Metode ini disebut dengan….

A. Tadrij

B. Takfiri

C. Tarkhim

D. ‘Adamul Haraj

E. Ahlul Halli wal ‘aqd

2) Dalam menyebarkan ajaran Islam para Wali Songo juga tidak mengusik tradisi asli masyarakat Nusantara, tidak menyakiti, bahkan tidak mengusik agama dan kepercayaan mereka, namun memperkuatnya dengan cara-cara yang islami. Pendekatan ini disebut dengan….

A. Tadrij

B. Takfiri

C. Tarkhim

D. ‘Adamul Haraj

E. Ahlul Halli wal ‘aqd

3) Salah satu fokus dakwah Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik adalah penghapusan sistem kastanisasi pada ajaran Hindu, yaitu pengelompokan atau penggolongan manusia berdasarkan golongan tertentu. Kasta yang terdiri dari golongan tokoh agama, pendeta dan rohaniawan yang bekerja di bidang spiritual adalah kasta….

A. Brahmana

B. Ksatria

C. Waisya

D. Sudra

E. Biasa

4) Sunan Ampel mengenalkan ajaran yang sangat berkaitan dengan kebiasaan masyarakat kala itu, yaitu ajaran Moh Limo. Moh Limo berasal dari bahasa Jawa yaitu emoh (tidak mau) dan limo (lima). Artinya ajaran yang mengajak masyarakat untuk tidak mau berjudi, mengundi nasib dan memasang taruhan adalah….

A. moh main

B. moh maling

C. moh madat

D. moh ngombe

E. moh madon

5) Inti dari ajaran Sunan Drajat adalah Catur Piwulang (Empat Pengajaran). Makna dari salah satu ajaran untuk Paring teken marang wong kang kalunyon lan wuto adalah….

A. memberikan pertolongan kepada orang yang sedang kesulitan

B. memberikan pakaian kepada orang yang sedang kedinginan

C. memberikan makan kepada orang yang sedang kelaparan

D. memberikan tempat berteduh bagi orang yang kehujanan

E. memberikan tempat tinggal bagi orang yang tuna wisma

6) Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada umat Hindu, Sunan Kudus melakukan strategi sebagai berikut….

A. membangun pancuran wudu berjumlah 8 dan meletakkan arca di atasnya

B. tidak menghapus tradisi dan adat istiadat yang berkembang di masyarakat

C. tidak menyembelih sapi pada saat Idul Adha karena sapi adalah hewan yang dianggap suci bagi umat Hindu

D. membiarkan pelaksanaan selamatan, upacara adat, pemberian sesajen tetap berkembang di masyarakat

E. menyusun syair-syair yang berisi tentang kecintaan kepada Allah Swt. dan disenandungkan dengan iringan musik gamelan

7) Pandangan politik Sunan Giri, sering dijadikan rujukan, bahkan ketika Raden Patah melepaskan diri dari kerajaan Majapahit untuk mendirikan

Kerajaan Demak Bintoro, Sunan Giri dipercaya meletakkan dasar-dasar kerajaan masa perintisan atau ahlal-halli wa al-‘aqd, yaitu….

A. sebuah lembaga yang berwenang dalam memutuskan pengangkatan pemimpin dalam politik Islam

B. sebuah lembaga yang memberikan keputusan tentang vonis atau hukuman bagi orang yang melakukan kesalahan

C. sebuah lembaga yang menyusun peraturan perundang-undangan sebagai dasar hukum pemerintahan

D. sebuah lembaga yang mengurus tentang pengelolaan upeti dan pajak dari masyarakat

E. sebuah lembaga yang menentukan arah kebijakan politik dan strategi perang kerajaan

8) Dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, para Wali Songo memanfaatkan tradisi, adat istiadat serta kesenian yang telah berkembang sebelumnya, dan disesuaikan dengan nafas dan ajaran Islam. Di antara para wali yang mahir dalam memainkan kesenian wayang kulit dan menjadikannya sebagai media dakwah yang efektif adalah….

A. Sunan Gresik

B. Sunan Ampel

C. Sunan Bonang

D. Sunan Kalijaga

E. Sunan Gunung Jati

9) Salah satu dari Wali Songo yang di masa mudanya pernah melakukan tindakan pencurian dan perampokan kepada pejabat-pejabat korup di kerajaan yang menyelewengkan uang upeti dari masyarakat, kemudian membagikan hasil curian tersebut kepada orang-orang miskin dan terlantar adalah….

A. Sunan Muria

B. Sunan Drajat

C. Sunan Kalijaga

D. Sunan Kudus

E. Sunan Giri

10) Berikut ini yang bukan merupakan ragam metode dakwah yang dilakukan oleh Sunan Gunung Jati dalam proses Islamisasi tanah Jawa, yang memiliki standar ganda sebagai seorang raja sekaligus sebagai seorang ulama adalah….

A. Metode muidlah hasanah/nasihat-nasihat yang baik

B. Metode al-hikmah/menggunakan cara-cara yang bijaksana

C. Metode takfiri yaitu menganggap kafir orang yang tidak satu iman

D. Metode ta’awun yaitu saling tolong menolong dan berbagi ketugasan

E. Metode tadarruj/berjenjang, tingkatan belajar seorang murid (pesantren)

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1) Mengapa para Wali Songo dalam berdakwah menggunakan pendekatan

tadrij dan ‘adamul haraj? Jelaskan!

2) Mengapa Sunan Kudus memutuskan melarang untuk menyembelih sapi pada saat pelaksanaan hari raya Idul Adha di wilayah Kudus dan sekitarnya? Jelaskan!

3) Bagaimanakah strategi Sunan Bonang dalam melakukan upaya penyebaran Islam di wilayah pulau Jawa, khususnya wilayah Tuban dan sekitarnya? Jelaskan!

4) Mengapa Sunan Gresik menghapuskan sistem kastanisasi yang merupakan tradisi yang berasal dari ajaran agama Hindu sebelumnya? Jelaskan!

5) Bagaimanakah pendapatmu, terhadap cara-cara dakwah kontemporer dengan menggunakan propaganda media sosial, yang di dalamnya banyak terdapat ujaran kebencian, memaki-maki, kasar dan tidak beradab baik kepada sesama muslim maupun kepada umat lain? Jelaskan!

Jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X SMA dan SMK Halaman 305, 306, 307, dan 308

J. Kunci Jawaban Penilaian Pengetahuan

1. Pilihan Ganda

No Kunci Jawaban Skor

1 A 1

2 D 1

3 A 1

4 A 1

5 A 1

6 C 1

7 A 1

8 D 1

9 C 1

10 C 1

Skor maksimal 10

No Kunci Jawaban Skor

1 Karena dengan metode tadrij (bertahap) dan ‘adamul haraj (tidak menyakiti) dalam berdakwah, para Wali Songo tersebut:

a. Tidak ada ajaran yang diberlakukan secara mendadak, segala sesuatu melalui proses penyesuaian, bahkan sering bertentangan dengan Islam, maka secara bertahap, hal tersebut diluruskan oleh para wali dengan metode dakwah yang penuh kelembutan dan kedamaian.

b. Para wali tidak menyebarkan ajaran Islam dengan mengusik tradisi asli masyarakat Nusantara, bahkan tidak mengusik agama dan kepercayaan mereka, namun memperkuatnya dengan cara-cara yang islami 1-4

2 Karena merupakan bentuk toleransi, penghormatan dan penghargaan kepada umat Hindu, sehingga pada saat hari raya Idul Adha Sunan Kudus tidak memperbolehkan umat Islam untuk menyembelih sapi, hewan yang dianggap keramat dan suci bagi umat Hindu. 1-4

3 Sunan Bonang memanfaatkan salah satu alat musik tradisional yang ada di Jawa Timur yaitu bonang yang merupakan salah satu instrument dalam set gamelan Jawa dan menciptakan suluk/syair-syair yang berisi ajaran-ajaran Islam, kemudian disenandungkan dengan diiringi alunan musik gamelan tersebut 1-4

4 Maulana Malik Ibrahim tergerak untuk melakukan perbaikan, karena dalam ajaran Islam, pengelompokan manusia berdasarkan kasta merupakan kerusakan moral dan tidak sesuai dengan ajaran Islam, di mana tidak ada yang membedakan derajat satu orang dengan orang yang lain melainkan ketakwaannya kepada Allah Swt. 1-4

5 Tidak setuju. Alasannya adalah:

semangat berdakwah hendaklah dilakukan dengan tetap mengedepankan nilai-nilai kelembutan, keramahan, penuh dengan norma dan sopan santun serta menghindari tindakan kekerasan sebagaimana yang dilakukan oleh para Wali Songo, diteladani dan dikembangkan dalam frame negara kesatuan Republik Indonesia dengan beragam suku bangsanya ini. 1-4

Skor maksimal 20

Demikian Pembahasan soal dan kunci jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X SMA dan SMK halaman 57, 58, dan 59 Penilaian Pengetahuan pilihan ganda dan essay Bab 10 Peran Tokoh Ulama dalam Penyebaran Islam di Indonesia.***


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak